
Maniakmotor – Walupun sama-sama bersaing untuk gelar kejuaraan dunia MotoGP, rupanya mindset Bagnaia masih patut dipuji usai crash pada race MotoGP, 25 September 2022 hari ini.
Pasalnya, ia bersyukur tak ikut membawa Quartararo ke pinggir sirkuit Motegi itu.
Hal ini diakui Bagnaia ketika bercerita tentang balapan siang itu, yang cukup menyulitkan untuk sang runner up MotoGP tahun 2021.
Rupanya, manuver ketika ia mau menyalip Quartararo itu sudah diperhitungkan. Bukan hantam kromo, namun karena peluang keberhasilannya sangatlah besar.
“Saya kehilangan sedikit waktu di setiap fase akselerasi. Tapi saya sangat kuat pada rem dan dalam hal ini saya agak terlalu optimis,” kata Franesco Bagnaia dengan sedikit menyesal.
“Untungnya saya tidak menyentuh Fabio ketika saya jatuh dan tidak menghancurkan balapannya,” sambung Bagnaia.
Yang pasti, Bagnaia ingin menegaskan bahwa terjatuhnya doski hari ini murni karena kesalahan dirinya sendiri.
Kalau dipikir-pikir, dewasa juga Bagnaia yang tak mengeluhkan keadaannya. Padahal ia memang kerap berada di belakang pembalap pada seri ini.
Dan bila sudah mengikuti seri MotoGP, pasti paham kan. Suhu ban di belakang pembalap akan cenderung lebih tinggi ketimbang lari sendiri.
Ketika suhu tinggi, otomatis traksi akan lebih rendah ketimbang lari sendiri. Hal yang bukan suatu kebiasaan untuk Bagnaia, terutama beberapa seri terakhir dengan 4 kemenangan berturut-turut dan finis di posisi kedua pada seri Aragon.
“Itu (suhu ban tinggi) bisa terjadi. Dan memang benar, saya tidak begitu sering berada di dalam kelompok pembalap besar. Kami tidak siap untuk itu,” kata Bagnaia.
“Tapi saya ingin menjelaskan bahwa itu bukan alasan saya jatuh. Saya jatuh karena saya melakukan kesalahan. Saya sudah meminta maaf kepada tim saya,” pungkasnya.
Raider
BACA JUGA
Nyalip Brutal ke Pecco Bagnaia di Motegi, Bastianini: Wong Emang Enggak ada Team Order!