
Maniakmotor – Isu berdear bahwa MotoGP kurang factor menegangkannya, misalnya aksi salip-menyalip pada lap terakhir hingga pada tikungan terakhir.
Klimaks pertempuran macam ini adalah suatu nilai jual yang enak dilihat di TV bagi para fans MotoGP, macam duel maut CS 27 Vs VR 46 di laguna seca dahulu.
Yang terbaru, protes datang dari Honda terkait isu tersebut, yang mentebutkan bahwa MotoGP terlalu fokus pada teknologi. Menjadi ‘teknologi’ sentris, higga persaingan hanya terjadi antara motor. baca selengkapnya
Kritik Honda mengiringi jalannya waktu, ketika level teknologi di MotoGP semakin meningkat dan maju, dengan adanya sayap-sayap canggih di fairing motor dan alat memanipulasi tinggi motor.
Yang dikorbankan justru menjadi hiburan para penonton. Begitu kata sebagian pihak yang ikut di MotoGP seperti Repsol dan Honda. Mengenai masalah ini bahkan sampai juga ke kupingnya CEO Dorna, Carmelo Ezpelata (CEO Dorna) yang akhirnya turut berbicara.
“Mengenai masalah kurangnya hiburan dan aksi di MotoGP sekarang, kami akan terus diskusi dengan semua tim MotoGP mengenai masalah winglet dan fairing aerodinamis,” tutur Dorna.
Ezpelata juga mengaku masalah susah menyalip ini baru pertama kali muncul di MotoGP, sehingga doi dan kawan-kawan di Dorna juga masih belum menemukan solusi. Terutama meningkatkan manuiverr salip menyalip di dalam balapan.
Di lain sisi Ezpelata menyugesti bahwa winglet dan fairing aerodinamis memberikan kesempatan kepada tim-tim satelit untuk berkompetisi dikarenakan diklaim menghematkan biaya untuk menjadi kompetitif seperti tim pabrikan.
“Sejauh menyangkut regulasi, MotoGP sebenarnya stabil (secara finansial), dan kami prediksi akan terus demikian sampai pada 2026,” kata CEO Dorna asal Spanyol itu.
“Secara teori, tidak akan ada perubahan, kecuali menyangkut masalah keamanan dan safety balapan. Namun jika seluruh tim dan peserta MotoGP setuju adanya perubahan, maka kami akan berubah dengan sendirinya,” tuturnya menambahkan.
Terlepas dari isu ‘tak seru ditonton’, Dorna juga memiliki rencana untuk mengurangkan performa mesin bakar di dapur pacu masing-masing motor.
Hal ini adalah sebagai wujud MotoGP dalam mengedepankan emisi 0, dan teknologi ramah lingkungan.
“Kami akan mengurangi performa MotoGP pada tahun 2027, dan penggunaan bensin 60% berkelanjutan akan dimulai pada 2024,” kata Carmelo Ezpelata mengenai rencana yang akan diterapkan di MotoGP.
Raider
BACA JUGA
Honda Nilai MotoGP Makin ‘Teknologi’ Sentris dan Buat Balapan Tidak Seru! Kibarkan Bendera Putih?
Sesama Penunggang Yamaha, Dovi Idolakan Pengereman ‘Gila’ Toprak! Lebih Edan dari Rea?