
ManiakMotor – Kebetulan kelas Bebek TU 4T 130 cc mengharuskan menggunakan knalpot produk sponsor AHRS. Maka dari knalpot AHRS tipe carbon ini modifikasi Jupiter 130 racikan Mletiiz dari MBKW2 dimulai. Ini modifikasinya sudah lama, lho…. Diungkit kembali selagi semua event tiarap oleh Covid-19.
Knalpotnya sudah pasti berkulitas untuk bebek. AHRS gitu loh, pemain lama soal pelepas gas buang. Tak heran sudah sangat mudah yang bawa ini motor bisa mencetak di bawah 8 detik dengan sensor 1 titik.
“Diameter pangkal leher knalpotnya berukuran 26 mm. Ini sesuai dengan korekan saluran masuk buang Jupiter ini,” kata Mletiz yang juga mekanik papan atas road race Indonesia sekaligus pemilik tim MBKW2.
Penyesuaian paling banyak pada perbandingan kompresi. Pilihan perbandingan kompresinya 14:1 yang pas dengan knalpot AHRS tersebut. Disebut pas, akselerasi ada isinya dari start dan tanpa kehilangan power atasnya sampai finish. Katanya, bila kompresi kurang dari itu motor malah jadi loyo. Tapi kalau lebih dari itu, power malah ketahan pada putaran atas.
Kompresi tersebut masih ada hubungan dengan piston TDR yang berdiameter 55.25 mm. Puncak piston pada saat TMA dibikin hampir sejajar dengan bibir blok silinder. Maksudnya deck clearence piston hanya disisakan 0.05 mm hampir setipis kertas, ekstrim memang. Tapi itulah yang membuat motor meljit.
Karena itu pada silinder head dibuatkan nat dengan kedalaman sekitar 0.7 mm. Nat adalah celah agar piston tidak bertumbukan dengan pale lu, eh kepala silinder. Celah iitu dihitung menggunakan fuller gauge. Lalu ledakan bahan bakar diarahkan dengan squish. Sayang reporternya lupa bertanya berapa derajat sqiush yang bikin proses pembakaran di dalam silinder dapat berlangsung terpusat itu.
Crank cese tetap bawaan Jupiter keluaran 2008 ke bawah. Ruang kruk-as zaman itu memang zaminan mutu, onderdilnya masih dikirim langsung dari Jepang sana. Makanya, disebut kruk-as Jupiter bawaan Jepang. Kruk-as ini kuat menahan model modifikasi seperti di atas dan di bawah, kan belum selesai ceritanya.
Nih yang di bawah dan berhubungan dengan knalpot AHRS tadi. Klepnya menggunakan tiitanium milik spesial engine Honda CRF250. Namanya juga titanium yang bentuknya kecil yang membuatnya ringan tapi kuat.
Jangan khawatir klep bakal telat menutup walaupun lift noken-as in dan ex dipatok sekitar 9.8 mm. Hanya saja payung klep yang disesuaikan untuk silinder berukuran 130 cc, klep in berdiameter 29 mm dan ex 24 mm
Ditambah lagi sektor pengapian menggunakan CDI Rextor Prodrag2. Tahun kan CDI ini? Ya ini CDI yang memiliki banyak fitur berguna buat drag bike, balap liar juga bisa. Dia memiliki launch control yang bisa mengunci torsi saat start agar motor tidak spin atau roda depan terangkat lama. “Tapi quick shifternya masih dirancang bersama dengan Rextor,” tambah Mlentiz yang juga salah satu periset Rextor itu.
DATA MODIFIKASI
Tim: MBKW2
Joki: Hendra Kecil dan Alvan Chebonk
Rasio: Hitung sendiri
Final Gir: 14 -36 (Boyolali)
Koil: Protec Carspeed Edition
Karbu: Keihin PWK 28
Pilot-Jet: 60 (Boyolali)
Main-jet: 110 (Boyolali)
Ban depan: IRC Speed King
Ban Belakang: IRS Speed King