
ManiakMotor – Power yang besar saat start jadi fokus modifikasi Suzuki Satria 2T ini. Namun tenaga gede yang bisa diatur oleh jokinya alias gampang dihandling. Salah satunya penggunaan pengapian full set dari special engine. Lalu dikawinkan dengan jurus porting, poles, bubut dan penggunaan komponen racing.
Begitu pemikiran mekanik pada Satria 2T yang aslinya 125 cc dan didongrak jadi 130 cc alias hanya naik 5 cc. Untuk itu, cukup diover-size 100 dengan piston standar Satria khusus over size copek. Itu sesuai kelas yang diikuti Bebek 2T TU 130 cc. “Drag bike itu hampir 90% suksesnya di start. Untuk itu, korekan mesin fokusnya ke situ,” kata M Saiman pada motor yang membela tim MS ’72 feat Dull Timtam Factory from Jakarta.
Saiman yang mantan joki dan masih sesekali menjoki itu, tahu persis karakter modifikasinya. Ia memulai cerita soal squish atau ruang pengantar gas bakar dari lubang bilas dan transfer ke titik api busi. Kata Saiman squishnya diatur pada bagaian tengah alias tak lebar-lebar amat dan tak sempit-sempit amat si amat, hehe.
Lebar squish hanya dibikin 10 mm. Katanya semakin lebar, semakin kuat akselerasinya. Tapi kalau terlalu kuat akan sulit dikendalikan joki. Semakin sempit squish justru sebaliknya atau menggeser power ke putaran atas. Karena itu yang dipiih tengah-tengah saja.
“Sedang sudut squish tetap sesuai standar Satria 2T, sebab menggunakan piston aslinya. Sudutnya sama dengan dome piston agar saat TMA, piston bisa memukul rata kompresi,” tambah Saiman yang mengakui hanya memapas kepala silinder 0,5 mm dan kemudian diatur ulang oleh squish tadi.
Cerita di atas adalah tenaga besar saat start namun masih terkendali. Alhasil yang hasilnya motor ini kerap mencetak 7.7 – 7.8 detik. Itu di kelas Bebek 2T 130 Non Built Up dengan joki Ali Ojel dan Sani Kedot. Yang disebut non built up, hanya boleh diikuti bebek yang diproduksi di Indonesia. Macam 125Z dan Honda Nova Dash nggak masuk di kelas ini.
Desain kepala silinder ini menerima gas bahan bakar yang diatur dari tinggi transfer yang sudah pada landai. Soal ukuran-ukurannya monggo disimak pada DATA MODIFIKASI. Lubang-lubang transfer yang dikorek dengan pisau korek model ekor tikus itu, mengarah langsung pada squish. Tentu saja portingan yang landai dan tirus sudah dimulai dari pantat silinder. Maklum two stroke geetu loh.
Semprotan bahan bakar yang kuat juga diatur pada ruang kruk-as yang di 2T disebut kompresi primer. Saluran bahan bakarnya diarahkan langsung pada lubang-lubang in. Ini didukung oleh membrane yang lidahnya full carbon. Yakni V-Force3.
Sebernarnya sih masih banyak trik Saiman mengatur power besar pada putaran awal yang terkendali. Tapi cukup sudahi di sini saja yang diakhiri dengan pengaturan tinggi lubang buang dan bentuk lubangnya. Itu sepaket dengan knalpot racing CMS yang dari zaman ke zaman jagonya pipa pelapas gas buang.
“Soal putarannya yang cepat dengan rpm tinggi, karena pakai pengapian special engine. Diambil dari Szuki RM85 lantaran satu karakter dengan Satria 2T. Kan sama-sama dari Suzuki,” pungkas Saiman yang ceking dan pendek yang memang rata-rata potongan pedrag bike. Rzk
BACA JUGA
Modifikasi Yamaha Mio; Aslinya Soul Jadi Fino, Konsep Street Racing, Fungsional
Modifikasi New Jupiter MX 150 Ala Road Race Kelas 150 4T, Karya Hoho Racing, Pakai UMA Racing
Modifikasi Kawasaki Ninja 150R: Konsep Thailook Drag Racing, Namanya Nining Aulia
Modifikasi Yamaha Fino 2015: Rossi ‘The Doctor’ Pindah Ke Drag Bike
Modifikasi Yamaha YFZ R25: Keren Revisi Kaki-Kaki, Pakai Sokbreker Ohlins
DATA MODIFIKASI
Nama Tim: MS’72 Feat Dull Timtam Factory
Pembalap: Ali Ojel dan Sani Kedot
Motor: Suzuki Satria 2T
Kelas: Bebek 2-Tak 130 cc Non Built Up
Best Time: 7,73 Detik
Pemilik: Reza Lufhanza
Karbu: PWK 34
Celah piston dan silinder : 0,8 mm
Volume Kubah: 13,8 cc
Nat pada head: 0.3 mm
Tinggi Lubang Buang: 25,5 mm
Tinggi Transfer: 43,2 mm
Membran: V-Force3
Piston: Std oversize 100
Stroke: STD Modif
Knalpot: CMS
Pengapian; Full RM85
Alamat Bengkel: Jalan Kalisari Raya MS’72
Nmr telpon: 081213701519