Maniakmotor – Pergi dari Mandalika dan kembali ke Termas de Rio Hondo setelah 2 tahun, Fabio Quartararo sangat penasaran dengan sirkuit yang terletak di Argentina, Amerika Selatan tersebut.
Tampil terakhir dengan M1 Petronas di sirkuit tersebut, Fabio Quartararo merasa tidak begitu terbiasa. Begitupun dari segi motornya yang tidak terlalu didukung dengan beberapa sektor Termas de Rio Hondo yang meminta banyak top speed.
Meskipun begitu, Fabio Quartararo tidak gentar, dan merasa bisa melakukan penampilan terbaiknya di Sirkuit sepanjang 4.8 kilometer tersebut.
“Kami memulai kembali dari titik awal kembali, karena kami tidak balapan semenjak tahun 2019. Ini bukan trek terbaik saya ataupun untuk motor saya, tapi kita bisa melakukan pekerjaan dengan baik,” ujar Quartarao dengan percaya diri.
Fabio Quartarao mengaku hadir dengan berbagai part dan teknologi baru dari Indonesia. Beberapa part itu juga menjadi kuncinya bisa dapat posisi ke-2 pada gelaran MotoGP Mandalika kemarin.
“Saya senang dengan perkembangan Yamaha di Indonsia, jadi saya ingin tahu apakah itu akan bekerja di Argentina juga,” pungkas Fabio Quartararo.
Perlu diingat, bahwa Sirkuit Mandalika tidak memiliki trek lurus sepanjang Termas de Rio Hondo yang mencapai 1 kilometer.
Indonesia hanya punya track lurus terpanjang yang kurang lebih 500 meteran, selebihnya seksi tikungan dan meliuk-liuk.
Tentunya hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para joki Yamaha M1 untuk mencari kecepatannya menggunakan Yamaha M1 di sirkuit tersebut.
Raider
BACA JUGA
Setelah Argentina, Ezpeletta akan Jadikan Balap MotoGP Cuma 2 Hari?
