MotoGP: Johann Zarco Merasa Lebih Muda Dari Marc Marquez, Walau U-31! Dimananya?

Zarco fight dengan Marc Marqez di Bitci Motorrad Grand Prix von Österreich alias GP Austria 2021

Maniakmotor – Johann Zarco adalah pembalap Pramac Ducati yang di tahun 2021 lalu tampil kompetitif di awal musim. Termasuk di Sirkuit Losail, Grand Prix Qatar yang dilakukan dua seri berturut – turut tahun lalu.

Sayangnya doski kurang beruntung atau kurang baik untuk melakukan hal yang sama di seri Qatar, 4-6 Maret 2022 ini. Start dari urutan ke-13 karena tidak masuk kedalam Q2, Zarco harus puas finish ke-8 di race hari minggu.

Padahal Johann Zarco adalah salah satu dari empat pembalap yang pakai Ducati GP22. Dan seperti yang kita tahu, Ducati malah dipimpin pembalap dengan motor lama, Enea Bastianini dengan GP21-nya di urutan pertama.

Tentu saja lumayan baik untuk Zarco, ketimbang tidak sampai garis finish seperti rekan – rekannya baik Martin, Miller, dan Bagnaia. Apalagi mengingat usianya yang sudah 31 tahun alias tertua di urutan podium ke-3, hehe.

Johann Zarco Mengendarai Motor Ducati GP22-nya di Qatar, 4-6 Maret 2022

Kendati demikian, Zarco sendiri tidak merasa usianya sudah tua. “Bahkan kalau hal pengalaman, saya lebih muda daripada Marc Marquez. Dia lebih tua dalam hal pengalaman, dan saya hanya dalam usia,” terangnya tersenyum.

Oleh karena itu, posisi ke-8 yang didapatkannya adalah suatu pecutan untuk dirinya bisa lebih baik lagi. “Di usia yang masih muda ini, artinya banyak hal yang harus saya lakukan, belum boleh puas dengan prestasi yang dulu,” lanjut Zarco.

Tentu performa miliknya di Qatar juga sangat beralasan, “saya masih kurang percaya diri dengan manuver rem. Saya harus merubah ini, bahkan dengan mesin yang masih belum baik,” tegas Zarco yang akan gaspoll rem blong, hehe.

Zarco juga tidak ingin menjadi salah satu orang yang merendah – rendahkan Ducati GP22. Tapi Zarco juga tidak bisa bohong pada diri sendiri akan GP22 yang tidak ada di dalam urutan 5 besar pada seri pertama kemarin.

“Beberapa hal masih kami coba untuk terus tingkatkan dengan pabrikan Ducati. Sangat banyak potensi yang kami miliki dari tes pramusim kemarin, tapi kami tidak memanfaatkannya di Qatar,” tutur Zarco dengan kecewa.

Satu – satunya hal positif yang Zarco dapat adalah dari Bastianini. “Dia bisa mengambil kemenangan, itu berarti motornya cukup bagus untuk juara. Walau tentu, motor 2021 terlihat lebih unggul dan 2022 tidak,” tutup Zarco.

Bagnaia sendiri juga sangat kecewa dengan apa Ducati dapatkan di seri lalu. Bahkan menyebut bahwa dirinya tidak sudi menjadi ‘test rider‘. Pastinya merupakan cubitan untuk Ducati agar fokus pada pengembangan, bukan semata – mata perubahan.

Raider 

BACA JUGA