Maniakmotor – Loncat langsung dari Moto3 ke MotoGP, Miller merupakan joki yang selalu punya kejutan di setiap musimnya. Enggak hanya berbicara di MotoGP, dimana doski bisa dapatkan juara pertama dengan tim satelit Honda Marc VDS di tahun 2016. Namun dari tahun keduanya di Moto3, podium dan juara sudah enggak jarang lagi buat pembalap dari Australia itu.
Hanya saja sifat kejutan ini jadi makin biasa di karir Miller, karena ujungnya doski enggak punya sesuatu yang konstan. Bisa dilihat dari 2 juara yang didapat, sementara lebih dari 10 penampilan di luar 5 besar. Di lain tempat ada Jorge Martin, pembalap muda yang semakin lihai membawa Panigale kepada level yang lebih tinggi dan kata kuncinya ‘konstan’.
Tentu saja Ducati mengakui bakat Miller yang bisa sering membuat mata – mata tercengang saat tidak diduga. “Tidak ada yang meragukan bakat bahkan pengalaman 6 tahunnya di dua pabrikan yang berbeda pada kelas MotoGP. Dia selalu bisa membuat penampilan out of the box pada banyak kondisi yang sulit untuk pembalap lainnya. Terutama pada kondisi basah dan sebagian basah, dimana dia bisa menemukan kecepatan yang tidak dilihat joki lain,” tukas Paolo Ciabatti.
Dari segi gaya balapan, Ciabatti menyebut Miller seperti julukannya. Jackass, alias liar dan nekat seperti keledai liar, “mungkin pada beberapa tempat, gaya bawanya ini bisa menaruhnya pada urutan depan. Hanya saja ini tidak membantunya untuk menghemat ban pada balapan yang memiliki putaran lebih dari 10 lap,” jelas Ciabatti yang memuji sekaligus mengkritik.
Sehingga tahun 2022 jelas, bukan hanya ‘konstan’ secara buta. “Tapi kami ingin membantunya untuk lebih bisa fokus untuk menjadi konstan di area ban itu pada tahun ini,” tutup sang sporting Director Ducati, Paolo Ciabatti.
MM
BACA JUGA
MotoGP: Enggak Mau Acosta ‘Diculik’ Pabrikan Lain, Pit Beirer Janji Akan Rajin Elus – Elus!
