
Maniakmotor – Juara dunia 2020 Joan Mir adalah generasi ‘kawula muda’ yang menandai berubahnya era MotoGP. Bahkan Marc Marquez yang masih terlihat muda saja jadi tergolong generasi tua karena pembalap – pembalap dari generasi Joan Mir hadir di kelas ini. Rombongannya yang seumuran adalah Pecco Bagnaia, Jorge Martin, Enea Bastianini dan tentu Fabio Quartararo yang memiliki umur dengan rentang 22 – 24 tahun.
Enggak hanya seumuran, tentunya Joan Mir mengenal teman – temannya ini dengan sangat baik. Terutama karena berbagai aktivitas yang mereka lakukan bersama dari kelas – kelas pemula, baik Red Bull Rookies, CEV Repsol, Moto3, hingga Moto2. “Walau begitu mungkin Pecco yang agak sedikit jauh dalam karir, dia selalu berada 1 tingkat di atas saya,” tukas juara dunia Suzuki dari Spanyol itu.
Melihat posisi 3 teratas klasemen final 2021 yang dikuasai generasinya, Joan Mir juga sudah tidak kaget. “Saya mengenal semua orang sebelumnya, jadi enggak terlalu mengejutkan. Dan tradisi ini memang sudah terjadi sejak dahulu kala, kami bertarung satu sama lain memperebutkan kejuaraan dunia,” tambah Joan Mir yang akhirnya harus puas di posisi ke-3 klasemen 2021.
Tapi Joan Mir sedikit kaget, bahkan kagum dengan Fabio Quartararo yang bisa juara dunia, terutama dengan melihat kembali musim Moto2. “Di Moto2 dia begitu sengsara, dan sangat sulit untuk menemukan kecepatan. Tapi kemudian dia bisa menemukan kecepatan kembali di Yamaha, saya sendiri enggak menyangka situasi ini,” lanjut Mir sedikit memuji Quartararo.
Sebagai mantan konco satu tim, tentunya Joan Mir juga bangga dengan hal ini, “menunjukkan bahwa lulusan generasi kami memang memiliki potensi layaknya generasi di atas kami. Tahun ini saya juga ingin membuktikan belum selesai bersuara,” tutup Mir melihat musim 2022 dengan tajam.
MM
BACA JUGA
Tes WSBK Jerez 2022: Bisa Dekati Rekor Jerez, Ini Yang Berubah di Kawasaki!