
Maniakmotor – Sam Lowes berbagi pendapatnya mengenai mantan timnya, Aprilia yang berawal dari juru kunci MotoGP menjadi pesaing gelar juara dunia, dengan keberlanjutan tim dan datangnya Maverick Vinales yang menjadi katalis kesuksesan Aprilia.
Musim ini Aprilia sedang lagi jaya-jayanya, jika rezekinya Aprilia, bukan tidak mungkin bagi pembalapnya, Aleix Espargaro meraih juara dunia tahun ini. Tentunya untuk mendapat rejeki tersebut Aleix Espargaro tetap harus tampil konsisten di barisan terdepan dan mengejar poin Fabio Quartararo.
Walau musim 2021 bukan musim yang buruk bagi Aprilia, untuk mencapai musim kejayaan 2022 ini bukanlah perjalanan yang mudah bagi tim Aprilia. Tanya saja mantan pembalapnya, Sam Lowes yang sempat merasakan kepahitan perjalanan tersebut pada tahun 2017 dengan motor Aprilia yang tidak kompetitif waktu itu.
Walau tidak dipertahankan oleh Aprilia dengan hanya diberi kesempatan 1 musim, Sam Lowes tetap menghargai mantan timnya itu.
“Saya tidak memiliki rasa dendam terhadap siapapun, malah saya senang dengan kesuksesan yang dimiliki mereka saat ini, saya senang melihat orang lain berkembang,” kata Sam Lowes.
Menurutnya, yang dapat dipelajari dari perjalanan Aprilia dan Aleix Espargaro menjadi pesaing juara dunia ini adalah dengan memberikan pembalap waktu dan kesabaran.
“Jaman sekarang ini dengan tim di MotoGP, jika anda tidak perform pada beberapa balapan pertama , anda akan dibuang, dan digantikan,” sambung Sam Lowes yang pernah merasakan peristiwa pahit tersebut secara pribadi.
Sam Lowes berpendapat bahwa tim di MotoGP menilai pembalap terlalu cepat dan tidak sabaran, padahal menurutnya untuk menjadi kompetitif dengan sebuah motor balap sekelas MotoGP itu tidak mudah, dan jelas membutuhkan waktu untuk menyesuaikan motor dengan gaya balap pembalap dan gaya balap pembalap belajar menyesuaikan dengan karakter motor.
Doi juga menyebut nama kedua pembalap KTM Tech3 sebagai contoh, Raul Fernandez dan Remy Gardner. Keduanya merupakan pembalap istimewa di Moto2, sangat kencang dan jelas punya mental juara , yang satu Juara dunia, yang satunya Runner-up.
Tetapi di musim rookienya dimana mereka gagal membawa hasil wah yang di ekspektasikan tim, dikabarkan keduanya akan langsung digantikan tim untuk musim 2023.
Menurut Lowes jika di lihat dari Moto2, di kelas dimana semua memakai motor yang sama, semua pembalap sangat rapat gapnya, artinya mereka semua memiliki skill yang hampir sama mahirnya.
Oleh karena itu Sam Lowes merasa setiap tim di MotoGP harus memberikan waktu minimal 2 tahun bagi setiap pembalapnya, karena pada dasarnya pembalap yang ada di MotoGP, terutama lulusan Moto2 adalah pembalap yang kompetitif, hanya saja belum diberikan waktu untuk mempelajari dan beradaptasi dengan motornya.
BONE
BACA JUGA