
ManiakMotor – Balap pertama di arena internasional Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas UB150 di Johor, Malaysia (2/4) penampilan Anggi Setiawan mengundang kagum penonton dan bikin lawan ketar-ketir. Bayangkan, dengan ‘nol pengalaman’ ia berhasil naik podium ketiga pada race 2. Jika mengalami insiden di race1, antara podium 1 atau 2 dapat direngkuh kelahiran Palu, 30 Juli 1998 ini.
“Hanya perlu sedikit taktik dan keberuntungan. Kamu terlahir sebagai juara. Apapun hasilnya, kamu sudah buktikan bahwa kami tidak salah memberi kepercayaan,” begitu ucap Andi Akai, pemilik tim Yamaha Akai Palu yang berhasil mengangkat pamor Anggi saat balapan di dalam negeri. Ketika tarung di Johor dengan bendera Yamaha Yamalube KYT TJM Racetech Racing.

Jadi, putra pasangan Edy Syamsudin dan Andi Cenning ini tercatat sebagai rider pertama Palu yang berkiprah di ajang internasional seperti ARRC (Asia Road Racing Championship). Perjalanan karir bisa sampai ke negeri jiran bukan dilalui sekejab, tapi dimulai sejak umur 9 tahun. Kebetulan, ada pamannya yang pembalap diajak latihan dan dua tahun kemudian (usia 11 thn) mulai mengaspal.
“Event pertama ikut di kejurda Palu dan tiga event berikutnya diajak bergabung ke tim Yamaha Akai. Pada 2012, event kejurnas pertama (MP 5) dengan Yamaha Akai,” cerita Anggi yang sulung dari dua bersaudara itu. Seperti juga kebanyakan pembalap lain, Anggi bercita-cita bisa balap ke jenjang lebih tinggi.
Untuk itu, porsi latihan pun lebih mengrah pada kelenturan tubuh seperti gaya dari freeletics atau pilates. Juga menjaga kebugaran tubuh, stamina dan atur porsi makan. Satu hal yang menarik di pertarungan UB 150 bagi Anggi. ”Gaya tarung di Sulawesi siap aku bawa ke Asia. Bukan rahasia bila Sulawesi tarung dengan keras, butuh mental prima. Mental tarung itu perlu untuk membangkitkan semangat diri sendiri,” tutup Anggi.
Buktikan! Ardel