Bima Aditya Ungkap Racikan Spesial Kompresi dan AFR, Antar Raih Podium 2 dan 3 di Kelas R15 Pro YSR Seri 1 2022!

Bima Aditya (tengah), Alfi Husni (Kiri), Gupita Kresna (Kanan)

Maniakmotor – Beri gebrakan! Tim Ziear Yamaha Yamalube Ziear PT Rena ARL SMR BRT34 boleh menempati posisi ke-2 dan ke-3 pada Race R15 Pro Rider dalam Idemitsu bLU cRU Yamaha Sunday Race seri 1 2022, 18-19 Juni 2022 lalu di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Pembalap seniornya, Gupita Kresna menempati posisi ke-2, sementara juniornya, Alfi Husni bisa menempati posisi ke-3.

Tentu selain skill pembalap, settingan motor juga berperan banyak dalam pertarungan perebutan juara itu. Apalagi di kelas yang notabene gampang jebol, racikan mesin menjadi salah satu hal krusial.

Dalam hal ini, kepala mekanik Yamaha Zeiar, Bima Aditya menjadi pria paling bertanggung jawab di dalam menyetting dapur pacu motornya.

“Kiatnya kami menggunakan mesin tahun lalu mas, Alhamdulillah tahun lalu kan Pipin juara, Gupito juga juara, jadi nggak banyak riset dan tetap bisa tahun lalu. Terus paling riset-riset sedikit, setting-setting aja karena memang waktunya mepet sekali,” kata Bima Aditya yang ditemui tim Maniakmotor.com.

“Kami kan pulang dari Oneprix itu hari Senin, selasa udah bekerja siapkan mesin di kampung, dan Rabu sudah ada di sini. Jadi itu emang mesin motor tahun lalu, eh tahun 2019 seri terakhir YSR, masih banyak data-data dari tahun lalu, dan kami mengembangkan data-data itu,” tutur Bima menambahkan,

Gupita Kresna (23), Alfi Husni (143)

Adapun yang berbeda pada settingan kali ini dipengaruhi bensin yang memiliki oktan lebih tinggi.

Dengan bensin beroktan tinggi, Bima berani membuat kompresi mesin lebih tinggi. Pasalnya, berbeda dengan bensin oktan rendah tahun-tahun sebelumnya, yang membuat Bima sedikit takut dan menghindari terjadi premature combustion bila kompresi ketinggian.

“Saya lihat bensin tahun ini memiliki oktan yang lebih tinggi, lebih bagus. Sehingga saya berani menaikkan angka kompresinya, kalau dulu kompresinya rendah-rendah, karena oktan hanya ada di angka 88, 89, sekarang 93-90 an lebih,” tegas mantan pembalap tahun 2000-an itu.

“Karena itu angka kompresi saya setel di angka 13,8, dan saya kira masih aman. Untuk Gupito itu baru ketemu tadi siang. Soalnya kami agak nggak ngeh, pompa bensin itu kalau sudah 2 tahun harus diganti, nah pompa bensinnya bermasalah,” sambungnya.

Sementara settingans sendiri, ternyata baru ketemu pada hari Minggu siang. Yakni ketika Bima berhasil menemukan masalah yang ada pada motor adiknya, Gupita Kresna.

Tim Ziear sempat tidak menyangka bahwa mesin pompa bensin milik Gupita sudah kadaluarsa. Hal ini diakui Bima, mengakibatkan adiknya tidak bisa tampil maksimal pada sesi-sesi seperti kualifikasi, atau latihan bebas.

“Baru ketemu tadi siang, pas kemarin saja kami jelek terus timenya. Ternyata pompa bensin itu penting banget untuk diganti 2 tahun sekali, mungkin kotor,” katanya.

“Karena, selang bensin itu, Gupito trouble terus, motor nggak mau lari,” ucapnya lagi.

Adapun terkait Air Fuel Ratio (AFR) yang digunakan Bima pada race hari Minggu, sempat sengaja di setting pada angka 12,1 untuk cari aman dan durabilitas motor.

“Saya setting segitu (12,1) saat dyno di Haji Putra. Sementara ketika saya buka log-logannya sai balapan ada di angka 13,1, untungnya finis karena angka itu masih kekeringan,” kata Bima.

Pria asal Sukoharjo, Jawa Tengah itu juga terus bersyukur dengan hasil yang didapatkannya hari ini.

“Ya untuk keseluruhan seri ini syukur Alhamdulillah, capek-capek tapi ada hasilnya. Semua kami capek karena baru saja pulang dari Oneprix,” ujarnya menutup pembicaraan.

Raider

BACA JUGA

Hasil Lengkap Idemitsu bLU cRU Yamaha Sunday Race Seri 1

Gelar 6 Seri FIM MiniGP di Sentul, Harlan Fadillah Buka Jalan Alternatif Jaminan ke MotoGP!

Sebagai Pembalap ‘Terbaik’ Ducati Saat ini, Johann Zarco Nggak Kepanasan Minta Kursi Pabrikan! Puas?