Cara Tentukan Waktunya Ganti Ban Motor

ManiakMotor – Asalkan konstruksi ban masih baik, silakan dipakai. Kalau sudah ancur mina, ya diganti dong. “Yang utama kedalaman alur ban masih di atas 1 mm dan tapaknya masih bulat. Ini pun cara memperlakukan nggan sama dengan ban baru. Harus waspada sikitlah, tap intinya masih bisa dipakai,” bilang Bagus Adrian, Marketing Communication Planet Ban memberi masukan.

Kedalaman alur harus diikuti kondisi ban kesuluruhan. Misalnya, dinding karet hitam ini belum terdapat benjolan. Itu indikasi masih utuhnya konstruksi benang di dalam daging ban. Jika tapaknya kotak, botak seperti penulis dan benjol-benjol macam kena bogem pada bagian tengah, sebaiknya segera diganti. Kendati alurnya masih di atas 1 mm.

Kontur ban seperti itu, selain gampang duaar, meledak, juga sulit dikendalikan saat  menikung. Motor tidak mau mengikuti arah belokan, apalagi hujan. “Berarti konstruksi benang dan kawat pada bagian dalam telah berubah,” terang Bagus yang sehari-hari berkecimpung dengan ban. Namanya juga kerja di toko ban.

Jika terpaksa mengganti pilih ban tubeless, ini memperkecil risiko, apalagi ditambahkan cairan anti bocor. Namun,  pelek harus cast wheel dan pada pelek tertulis TUBELESS. Walah, itu sih ngajari boros. “Itu cuma saran. Tubeless pali bagus saat ini,” tambah Bagus.

Jika ban aslinya sudah tubeless, periksa pentilnya, jika pentil sudah dipakai 2 tahun lebih ada baiknya diganti. Apalagi bagi yang biasa jalan jauh yang akan ketemu panas dan hujan. Perubahan suhu itu bikin bagian pentil getas dan akhirnya memuai.

Setel tekanan angin mengikuti standar pabrik, toleransinya 3 psi. Yang tubeless lebih bagus diisi nitrogen. Tekanan ban ideal paling rendah 28 psi depan dan belang 31 psi atau sesuai anjuran pabrik ban. Lebih dari itu sokbreker akan mantul-mantul. Ketika direm dari kecepatan tinggi, motor terus meluncur. Dia akan berhenti saat menabrak. Nah, jangan sampai begitu bro. MM