
ManiakMotor – Mundurnya event drag bike Cicangkal seri 3, semula 21 Mei menjadi 25 Mei 2017 justru memberi berkah bagi panitia. Berkah tak cuma target peserta yang lebih 700 terpenuhi. Trek di Bodisa menyuguhkan persaingan seru, terutama di kelas Bebek 4-Tak TU 130 cc.
Itu bisa dibilang kelas “neraka”. Karena, mereka yang tampilnya punya peluang juara dan motornya pun tak perlu diragukan lagi. Seperti Eza Chemonk dari MBKW2, Nanda Wijaya dengan bendera Poetra Mahesa, Dwi Batank atas nama Pells Kawahara, dan Gerry ‘Percil’ Setyawan dari Mac23 No Limit.
Dalam pertarungan di final, Gerry melejit dengan best time 7.976 detik. Catatan waktu yang konsisten dan keberhasilannya itu berkat riset knalpot JRM Muffler. Rahadian selaku peracik motor menjelaskan kepada portal ini.
Katanya, motor sudah kuat di bawah dengan kompresi 14:1. Ditambah kinerja dari knalpot JRM Muffler Stainless mampu mendongkrak power yang maksimal dari bawah sampai atas. “Ini tentu sesuai dengan karakter mesin motornya, sehingga saya bisa bikin power konstan dari bawah sampai atas,” tegas Rahardian yang mengandalkan karbu PWK Sudco 28 mm dipadu klep titanium 29,5 (in) dan 24 (ex).
Konstannya tenaga motor, juga diimbangi oleh sang joki Gerry Percil yang tampil konstan juga di Bebek 4-Tak TU 130 cc. Panjul
BACA JUGA