
ManiakMotor – Ducati Panigale bermesin L-Twin 1.285 cc sudah dikubur oleh pabrikan motor Italia. Sebagai penggantinya, Ducati telah melakukan perombakan total, mulai dari sasis, fairing, suspensi sampai mesin. Teristimewa lagi, pengendara sangat dimanja dengan ‘segambreng’ perangkat elektronik.

Kalo mengulas rinci kelebihan dari tentu membosankan alias kepanjangan. Mungkin fokus ke mesin lebih pas karena ini yang dibanggakan Ducati sebagai motor paling kuat yang pernah ada di kelas superbike.

Ducati Panigale anyar ini bermesin 1.103 cc, lebih kecil dari pendahulu. Tapi unggul teknologi hasil kerja sama para insinyur dan pembalap Ducati. Terciptalah jantung pacu empat katup (V4) Desmosedici Stradale 90 derajat dengan perputaran poros engkol yang tak lazim. Umumnya berputarnya searah dengan roda, yang ini justru berlawanan.
Keuntungan dari teknologi ini terdapat pada efek gyroscopic dan inersia, handling meningkat dan ketrampilan terarah. Lainnya, gejala roda depan terangkat berkurang dan akselerasi meningkat. Walau bobot mesin lebih berat berat 2,2 kg dari mesin 1.285 cc akibat adanya penambahan dua silinder.
Itu bukan masalah. Pasalnya, tenaga maksimum yang 214HP cukup untuk menutupi

kelebihan berat mesin. Bahkan tenaga bisa mencapai 226HP hanya mengganti knalpot standar dengan dari titanium. Putaran mesin tertinggi mencapai 14.000 rpm dan memiliki kompresi yang tinggi sekali 14:1.
Sekalipun tenaga Panigale V4 galak, pengendara sudah dibekali banyak perangkat elektronik. Ada tiga pilihan modes berkendara, yakni Race, Sport, dan Street yang dapat disesuaikan melalui TFT generasi kedua.
Paket elektronik lainnya, ABS Cornering Bosch EVO, Ducati Traction Control EVO (DTC EVO), Ducati Slide Control (DSC), Ducati Wheelie Control Evo (DWC EVO), Ducati Power Launch (DPL), Ducati Quick Shift up/down EVO (DQS EVO), Engine Brake Control EVO (EBC EVO), dan Ducati Electronic Suspension EVO (DES EVO). Luar biasa. Maliq