
Maniakmotor – Juara di MotoGP Jerez, 30 April-1 Mei 2022 lalu, performa gemilang Francesco Bagnaia tidak luput dari perkembangan Ducati Desmosedicci GP22 yang diklaim makin lincah melewati tikungan.
Perkembangan ini diakui runner up MotoGP 2021 asal Italia tersebut datang baru belakangan. Yakni usai MotoGP America, dan Portimao yang dilewati dengan cukup sengsara.
Selaras dengan pernyatan Enea Bastianini sebelumnya, bahwa dengan fairing GP22 motor terasa lebih lincah dan mudah untuk diubah arahnya. Kendati demikian, ada beberapa aspek mengendara yang juga perlu diubah sang joki di atas motor.
Hal itu diakui Francesco Bagnaia sebagai aspek terpenting dalam menguasai fairing GP22 yang berbeda dari fairing pendahulunya, GP21 yang agak kaku.
“Dengan fairing yang lebih lincah ini, maka anda juga harus masuk ke dalam tikungan lebih kencang. Mengubah cara membawa motor dalam 2 pekan tentu sulit, namun itu kunci kami bisa juara di MotoGP Jerez kemarin,” ungkap Francesco Baganaia, kepada jurnalis media online Jerman yang menanyakan.
Meskipun bisa semakin kencang, namun bukan berarti MotoGP Jerez kemarin bisa dinikmati pembalap Ducati Lenovo tersebut.
Pasalnya doski diikuti juara dunia MotoGP 2021, yang juga punya kecepatan luar biasa hingga putaran akhir bahkan garis finis.
Diakui Bagnaia, rasanya seperti dikejar setan yang tidak bisa lepas membuntutinya.
“Bukan selisih satu atau dua detik seperti pada umumnya, namun selisih sepersepuluh detik. Kapan pun dia (Fabio Quartararo) mampu mendahului saya bila sedikit lengah, dan ini yang saya jaga sepanjang perlombaan,” ujar Francesco Bagnaia menceritakan kengeriannya.
Beruntung doski bisa mengeksekusi rencana dengan mulus hingga garis finis dan memberikan podium serta posisi ke-1 perdananya di tahun 2022 ini.
“Di situasi semacam ini sangat mudah untuk melakukan sebuah kesalahan. Sama seperti kualifikasi, saya harus mengemudi secepat mungkin tanpa membuat kesalahan yang krusial, aspek utamanya adalah kesempurnaan,” ucapnya.
Kendati jauh dari puncak klasemen sementara untuk kejuaran saat ini, namun tentunya Francesco Baganaia tidak sabar untuk bisa bertarung demi kejuaraan dunia lagi.
Seri berikutya menjadi pebuktian Ducati GP22 yang diklaim sudah bisa kencang di sirkuit meliuk-liuk itu. Pasalnya sejumlah area di Le Mans, Perancis memiliki tikungan yang cukup pelan, dengan karakteristik stop and go.
Kita lihat…. Raider
BACA JUGA
Sudah ada Pengganti, Boscoscuro Jelaskan Hengkangnya Fenati, Bukan Karena Slengean! Tapi?