
Maniakmotor – Pada seri Red Bull Ring Minggu (21/08) kemarin, Pecco pastinya berharap ada salah satu Ducati atau bahkan Aprilia yang mengganjal dirinya dengan Fabio Quartararo di posisi ke-2, hal ini dibutuhkan untuk memperkecil selisih poin klasemen dengan pemimpin.
Namun, yang terjadi adalah sang pemimpin klasemen tersebut mendatangkan serangan tak terbendung kepada Ducati milik Jack Miller dan Enea Bastianini sehingga berhasil finish ke-2 tepat di belakang Pecco.
Musim ini juga menjadi musim yang sangat baik bagi Pecco yang sudah mengoleksi total 5 kemenangan. Karena doi berhasil menjadi pembalap Ducati ke-2, setelah Casey Stoner yang menjuarai 3 seri berturut-turut, pada tahun 2007 dan 2008.
Statistik seperti itu jangan di anggap sepele bro karena merupakan bagian dari sejarah olahraga balap motor yang kita cintai ini.
Selain itu Pecco juga berhasil patahkan tabu yang dimulai oleh gurunya sendiri, Valentino Rossi. Itu karena Mbah Rossi adalah pembalap Itali terakhir kali yang mampu juara 3 seri berturut-turut, dan terakhir dilakukannya pada tahun doi juara dunia 2008 pada seri China-Prancis-Itali.
Semenjak tahun tersebut belum ada pembalap dari Itali yang mampu membuat 3 kemenangan beruntun, bahkan tidak Dovizioso yang sangat kuat dengan Ducati.
Yang mampu ternyata baru datang 14 tahun kemudian yang ternyata adalah muridnya The Doctor sendiri, Francesco Bagnaia. Kemenangan doi di Austria kemarin melengkapi 3 kemenangan beruntun dari seri Assen, Silverstone, dan Austria.
Bahkan, jika Pecco berhasil dan tidak blunder pada seri Misano yang akan datang, akan buat rekor baru sebagai pembalap Ducati pertama yang menang 4 seri berturut-turut. Namun tetap yang menjadi tujuan utama bagi doi dan tim adalah juara dunia.
Saat ini selisih poin antara Pecco dan Fabio adalah 44 poin dengan 7 sisa seri. Kalau dari hitung-hitungannya sih kesempatan masih ada, tetapi tidak besar apalagi mengingat Fabio adalah pembalap yang sangat konsisten sedangkan Pecco lebih cenderung melakukan blunder seperti beberapa seri sebelumnya di musim ini.
Bagaimanapun juga 3 kemenangan terakhir ini akan menjadi bekal penting bagi mental dan konfiden Pecco untuk fight demi gelar juara dunia. Kalau menurut penulis sih memang sudah seharusnya ya, wong dia pakai motor terbaik di grid musim ini.
BONE
Sumber: GPONE
BACA JUGA
Enggak Finis di Austria, Rupanya Enea Bastianini ‘Nambal Ban di Lae’!