
Maniakmotor – Rindu pastinya membuat galau, apalagi ketika selalu di php-in alias diberikan harapan palsu. Itu yang dirasakan Vinales bersama Yamaha, yang akhirnya sudah tidak sanggup lagi di pertengahan tahun 2021 untuk menahan sakit hatinya. Masalah datang karena doski tidak pernah konstan menang dengan Yamaha, putus nyambung kayak si doi.
“Itu jadi masa – masa sulit baik secara profesional maupun pribadi,” tutur joki dari Spanyol itu. “Pada balapan pertama semua bekerja dengan sempurna (Qatar), lima menit kemudian, semuanya hancur seperti saya tidak pernah menang,” terang Vinales dengan sedikit sarkas.
Kendati sempat mengalami masa – masa tersulit dalam karir balap motornya, tahun 2022 ini Vinales yakin nggak akan galau. “Saya telah bertemu orang – orang yang peduli dengan apa yang saya rasakan. Di Aprilia, saya merasa bekerja dengan tim yang penuh kerjasama, semuanya mau berkorban untuk sesama,” terang Vinales yang juga bosan dengan suasana ‘samurai’ di tim lamanya.
Saat ini Vinales tentunya diragukan, apakah bisa kembali ke performa baiknya atau tidak. “Ini membuat saya lapar, saya ingin menunjukkan bahwa saya belum selesai. Itu memberikan saya energi dan sayap untuk terus berkembang. Mungkin orang meragukan tunggangan saya, tapi menurut saya inilah yang membuat saya bisa maju,” jelasnya dengan optimis.
Love chemistry alias kimia cinta dengan Aprilia sudah terjalin, dari situ Vinales mengharapkan sesuatu yang baik dan pastinya anti galau. “Jika anda merasa nyaman, anda akan membuat perbedaan. Itu pasti juga akan membuat anda menjadi sehat, dapat menikmati dan memberikan yang maksimal di setiap serinya,” tutup Vinales yang akan mendapatkan bantuan dari rekan kantorannya Aprilia, Aleix Espargaro.
Raider
BACA JUGA
MotoGP: Jorge Lorenzo Balik Ke Grand Prix, Pakai Bakat Jago Ngomongnya!