ManiakMotor – Diandaikan Marc Marquez adalah kucing. Dia absen lantaran ulah si kucing ingin terlalu dominan. Memaksakan diri kendati cidera belum sembuh. Saat dia absen, para tikus bergembira. Maksudnya gambaran MotoGP 2020 yang justru lebih meriah tanpa kucing yang selama ini menerkam mereka.
Yang bicara begitu bukan portal ini, namun pakar analis MotoGP Carlo Pernat. “Setelah kucing keluar rumah, tikus-tikus itu menari. Menurut saya banyak dari mereka sedang ceria. Tapi dengan begitu, tahun ini adalah kejuaraan yang bagus. Semua orang ingin menonjol. Mereka akan melakukan yang terbaik,” jelas pria Italia tersebut.
Namun masih menurut Pernat. Tidak semuanya dipengaruhi oleh ‘kucing’. Munculnya kucing-kucing ‘garong’, eh salah brosist, kucing belang, ah keliru juga. Maksudnya sistem perekrutan tim yang berubah juga penyebab kejuaraan MotoGP lebih menggeliat.
“Tim saat ini memprioritaskan talenta muda. Seperti Joan Mir di Suzuki. Di Petronas ada Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. KTM ada Brad Binder, Miguel Oliveira, atau Iker Lecuona. Di Pramac ada Jack Miller dan Franco Bagnaia. Saya rasa Ducati ke depan juga begitu dengan diambilnya Jack dan masih mencari pasangannya juga muda,” tambah Pernat yang sudah 72 tahun tersebut.
Itulah yang menghidupkan MotoGP 2020. Saat mereka ditinggalkan kucing yang ‘memeong’ atau menekan mental, para anak muda merasa bebas berjoged, bahkan dengan goyang jempol. Tariannya ternyata pada agresif. Ingin menonjol yang enak ditonton.
Semoga seperti Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso yang sudah pada berumur, nggak disebut tikus. Ya oleh Pernat, hehe. Miolo
BACA JUGA
Klasemen MotoGP 2020, Moto2 Dan Moto3
Jelang MotoGP Misano 2020: Plin-Plan Hukum Track Limit, Contoh Pol Espargaro Dan Jorge Martin
Jelang MotoGP Misano 2020: Quartararo Di Mata Rossi & Chicho Lorenzo, Hanya 20 Point 3 Seri..!
Jelang MotoGP Misano 2020: KTM Usul Aturan Baru Restart Bendera Merah, Agar Adil..!
MotoGP 2020: Usai Austria, Miller Tak Berani, Sampai Posisi Rossi Berpeluang Juara Dunia..!
