
Maniakmoto – Yang namanya balapan nggak terlepas dari kekuatan mental. Mau sekencang apa pun motor atau sekuat apa pun badan, seorang pembalap tak akan juara tanpa mental yang stabil.
Mereka yang memiliki mental stabil, cenderung bisa finis dengan tenang walau berada di dalam tekanan. Hal ini yang membuat perbedaan dari juara dunia, dan pengisi balapan di bagian belakang.
Yang punya mental kuat pasti mampu menjalani balapan hingga garis finis, bukan jatuh di putaran ke-4 atau di pertengahan balapan. Bahkan dalam keadaan sesulit apa pun, tak akan nafsu untuk melampaui batasan diri sendiri.
Kekuatan itu yang dilihat Jorge Lorenzo dari Fabio Quartararo. Pembalap yang mampu menyesuaikan balapan dengan kondisi. Sementara untuk Bagnaia sebaliknya, menurut Jorge Lorenzo, mental Bagnaia cenderung lebih lemah.
Dalam bahasa Indonesia, istilah yang paling tenar terdengar untuk orang-orang bermental seperti ini, ya ‘mental tempe’.
“Pecco secepat Fabio, tapi dia tidak bisa dibenarkan. Ketika Anda jatuh tiga, empat atau lima kali, itu bukan kebetulan, tetapi punya alasan,” ucap juara dunia 5 kali asal Spanyol.
“Dia selalu jatuh ketika dia mendapat tekanan dari orang lain; ketika rekan satu merek menyusulnya, seperti Bastianini di Le Mans, atau ketika saingannya untuk gelar lebih cepat dan dia harus memaksa,” ujar Lorenzo.
Hal berbeda di lihat dari Fabio Quartararo, pembalap yang selalu finis dalam keadaan apa pun. Nggak masalah walaupun tidak juara.
Ini menadi bahan perbandingan antara Bagnaia dan Quartararo, yang menurut Lorenzo sangat mencolok.
“D sisi lain, tidak melakukan kesalahan seperti itu. Jika dia harus finis kedua, dia melakukannya dan mendapat poin untuk kejuaraan dunia,” pungkas Lorenzo.
Tentu Bagnaia tak bisa disalahkan juga, pasalnya banyak yang mengharapkan sang runner up 2021 itu juara dunia. Bukan hanya timnya, tapi juga banyak fans di luar sana.
Beban mental pasti terasa. Namun begitulah analisa dari Jorge Lorenzo.
Yang namanya analisa belum sepenuhnya benar bro, karena musim MotoGP juga masih tersisa panjang. Dan crash di Sachsenring kemarin, diakui Bagnaia sebagai kesalahan teknis.
Mari kita tunggu… Raider
BACA JUGA
Jajal Yamaha M1, Toprak Sebut Banyak Spesialnya! Dibawa Kayak Motocross