
Maniakmotor – Bintang Yamaha, Fabio Quartararo sebelumnya menempati posisi kedua di MotoGP Mandalika dengan cuaca yang sama seperti di Buriram, Thailand kemarin.
Tapi kalau kita ingat seri Mandalika kemarin, maka tentu paham bahwa kondisi sirkuit ‘lebih buruk’ di Mandalika.
Pasalnya di sirkuit Indonesia itu, trek basah membuat permukaan menjadi seperti lumpur. Tidak lupa dengan racing line sempit yang mengharuskan pembalap berjalan di satu jalur.
Oh iya, ada juga kerikil beterbangan dari komponen aspal yang bisa terangkat tenaga kuda MotoGP yang sangat kuat.
Itulah yang membuat Cal Crutchlow, sang pembalap pengganti Andrea Dovizioso menjadi bingung ketika mengetaui Fabio Quartararo jadi memble di Buriram.
“Sangat disayangkan karena saya pikir kami (pembalap Yamaha] akan menjalani balapan yang bagus di lintasan kering. Tapi kami juga berharap lebih banyak di lintasan basah karena Fabio naik podium di Mandalika. Dan di sinilah yang aneh,” ujar Crutchlow dilansir dari Speedweek.
“Saya boleh bilang Fabio Quartararo adalah pembalap cuaca buruk yang sangat baik. Ia sangat kuat di Le Mans tahun lalu dan di podium di Mandalika tahun ini. Saya rasa itu tidak kurang untuk mendukung argumen saya,” sambungnya dengan nada terheran.
Menyimpulkan dari sana, untuk Crutchlow hadir dengan kesimpulan yang justru dekat.
Enggak jauh dari masalah motor Yamaha M1 yang memang dari sananya udah memble. Itu jika dibandingkan dengan brand lain, terutama dalam hal tenaga serta top speed.
Bicara Buriram, maka peran height ride device juga turut sikit berpengaruh.
“Semua orang berkendara sebaik mungkin saat hujan, tetapi masalah sepeda kami memiliki dampak yang lebih besar di kondisi hujan. Kita harus meningkatkannya. Itu saja,” pungkas Crutchlow.
Raider
BACA JUGA