
Maniakmotor – Di saat Valentino Rossi mengapatkan gelar juara dunia ke-9nya pada tahun 2009, ada juara dunia lain di kelas GP125CC. Doski adalah Julian Simon, mantan pembalap Moto2 hingga WSBK itu sempat mencuri perhatian. Nggak hanya juara dunia di kelas GP125CC, doski juga dapat posisi runner up di kelas Moto2 pada tahun 2010.

Sayangnya Julian tidak pernah menaiki MotoGP di sepanjang karirnya, dan harus pensiun dengan motor terakhir Aprilia di WSBK. Walau begitu, Julian tetap aktif di MotoGP, bahkan tim juara dunia 2021, Yamaha. Tentu nggak jadi pembalap, dan dapat dibilang kerjaanya anti mainstream.
Doski menjadi ‘intel’ atau bahasa canggihnya ‘rider performance analyst’. “Setiap balapan, mulai dari tes pra musim hingga seri terakhir MotoGP saya harus selalu pergi ke setiap tikungan. Disitu saya melihat apa yang dilakukan joki tim saya, maupun joki tim rival,” jelas Julian dengan antusias.
Julian merekam apa yang dilakukan semua pembalap lakukan di setiap tikungan, bagaimana yang tercepat melakukan cornering, serta bagaimana perbedaannya dengan Quartararo atau Morbidelli. “Bagaimana reaksi motor lain di tikungan tertentu, bagaimana motornya wheelie atau tidak, dan ini tentunya untuk mencari settingan terbaik,” lanjut Julian yang muter – muter mengitari Sirkuit Mandalika dengan Yamaha Freego pada tes pramusim kemarin.
Jangan dianggap enteng, pekerjaan ini sangatlah penting untuk membuat joki menang. “Dengan analisa saya, para pembalap bisa mengerti dimana masih salahnya dan dimana harus membenahi kesalahan itu. Saat para pembalap bisa mendapatkan pole position atau juara, saya sangat senang,” tutup Julian dengan senyum lebarnya.
Raider
BACA JUGA
MotoGP Losail 2022: Jack Miller Bicara Kontrak 2023 dan Konflik Rusia – Ukraina!
MotoGP Mandalika 2022: Alasan Aspal Nglotok dan Sirkuit Berdebu Terungkap!