
Maniakmotor – Seperti yang kita tahu, Casey Stoner sang juara dunia terakhir dengan Ducati di 2007 itu mengkritik banyak regulasi. Salah satunya permainan winglet dan elektronik yang makin canggih. Filosofinya adalah, adu pembalap bukan duit dan motor.
Karena menurutnya, ini akan membuat MotoGP bisa berakhir seperti F1. “Ada elemen yang tidak boleh ada, dan itu bukan masalah keselamatan. Namun untuk tetap membuat persaingan di antara pembalap. Bukan persaingan teknologi, yang mengeluarkan biaya sangat besar layaknya di F1,” tukas Stoner dengan khawatir, (artikel lengkap bisa dilihat disini)
Kembali ke topik utama. Dimana, baru – baru ini, MotoGP mengeluarkan berbagai regulasi untuk tahun 2022. Mulai dari teknis, keselamatan, peraturan saat lomba, usia, dll. Dalam teknis sendiri, terdapat beberapa poin terkait aerodinamika motor dan pembalap.
Yang pertama, pastinya para tim di MotoGP harus memperkenalkan terlebih dahulu bagian – bagian aerodinamis motornya dengan detail. Dimana mereka harus menunjukan animasi tiga dimensi motornya. Selain itu, part – part aerodinamis yang sudah terhomologasi di tahun 2021 tetap akan diperiksa kembali.

Dan yang paling perlu digaris bawahi adalah. “Segala perlengkapan yang bertujuan secara murni untuk menamba efek aerodinamika pembalap tidak diperbolehkan. Pasalnya perlengkapan seperti wearpack, sepatu dan sarung tangan bertujuan hanya untuk melindungi pembalap,” sebut komisi pembuatan regulasi MotoGP di peraturan barunya.
Ini menjadi sedikit pertanyaan untuk paddock MotoGP. Pasalnya, satu – satunya perlengkapan yang membantu aerodinamika pembalap saat ini hanyalah spolier helm. Apakah kita akan melihat helm berbentuk ‘lempeng’ kembali di tahun 2022 nanti?
Hmm… MM
BACA JUGA