
Maniakmotor – Angin ban, sesuatu yang nggak pernah putus sama kehidupan berkendara. Baik di motor atau mobil, mayoritas kendaraan saat ini masih menggunakan angin di dalam bannya.
Mungkin kalau di pemakaian harian, angin ban ini tidak terlalu diperhatikan. Ada pengguna yang mungkin, “yang penting keras,”. Atau ada juga yang nyaman di tekanan tertentu dalam berkendara.
Nah, ternyata, angin ban ini jadi salah satu masalah utama Yamaha di MotoGP Qatar, 4-6 Maret 2022 lalu. Bahkan karena masalah ‘receh‘ alias sepele ini, Yamaha jadi tidak bisa tampil dengan kompetitif pada perlombaan di hari Minggu.
Seperti yang kita tahu, tekanan angin ban terlalu tinggi akan membuat ban terlalu keras. Membuat ban justru tidak bisa mencengkram aspal dengan baik dan memicu terjadinya slip atau terpeleset.
Kalau kite orang aje yang jarang pegang motor ngerti, Yamaha yang sangat profesional itu malah blunder dalam masalah ini. “Kedua pembalap kami mengalami tekanan angin ban yang luar biasa tinggi dari awal balapan,” terang Maio Meregalli, manajer tim Yamaha Monster Energy itu.
Cerita dari sisi pembalapnya bahkan lebih dramatis lagi. “Sangat disayangkan karena saya start dengan baik. Dua lap memasuki perlombaan, tekanan angin ban sangatlah tinggi. Makanya aneh di putaran kedua kami drop,” tutur Fabio Quartararo dengan merasa aneh.

Padahal, Yamaha sudah mengkalkulasikan hal ini seperti biasanya di seri lainnya. “Yaitu, tekanan ban pasti akan meninggi ketika kami slip stream. Nyatanya, tekanan angin ban sudah sangat tinggi bahkan dalam terpaan angin kencang,” lanjut Fabio.
Dengan begitu, Fabio tidak bisa memaksimalkan motor ketika memasuki tikungan. Apalagi di dalam tikungan yang membutuhkan cengkraman ban baik untuk mendapatkan kecepatan maksimal pada keluar tikungan.
“Ban depan saya terasa seperti bencana, setiap saat rasanya ingin jatuh terpeleset. Bukan compound ban alias pemilihan soft atau hard-nya yang salah. Tapi tekanan itu tadi,” terang Fabio dengan sangat kecewa.
Belum ada indikasi kenapa masalah ‘receh‘ ini bisa terjadi oleh Yamaha. “Kami akan memeriksanya kembali. Yang pasti kami kan mengambil langkah untuk bisa ke depan, di tempat yang kami butuhkan,” sebut Maio Meregalli dengan optimis.
Kalau masalah angin ban, ada mekanik yang mau bantuin? hehe, MM
BACA JUGA
MotoGP: Johann Zarco Merasa Lebih Muda Dari Marc Marquez, Walau U-31! Dimananya?
MotoGP: Bastianini Mengaku Jadi Joki Paling Santuy di Tim Tersantuy!