Pasca Tes Mandalika: Pakai Aspal Non-Standard MotoGP? Batu – Batu Jadi Peluru!

Lengan Bagnaia terkena proyektil aspal Mandalika

Maniakmotor – Mandalika street circuit yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu sangat viral. Bukan hanya karena sifatnya yang masih baru, namun juga dengan berbagai hal anti mainstream yang ada. Lokasinya berada di dekat laut dan dikelilingi banyak bukit serta kekayaan alam yang melimpah.

Fairing Honda Yang terkena kotoran sirkuit

Namun berbagai kesan pertama yang sangat ceria itu harus segera tertutupi kondisi sirkuit yang agak ambyar di hari Jumat. “Rasanya seperti di sirkuit motocross”, kalau kata Brad Binder yang masih bawahan mantan pembalap MXGP, Pit Beirer. Namun akhirnya cukup berhasil dibersihkan, yang dimana hal tersebut juga membutuhkan bantuan 24 pembalap MotoGP lainnya.

Namun, debu dan kotoran bukan jadi masalah terbesar sirkuit ini, “melainkan pada racing line yang sangat bersih pun batu – batu masih berterbangan dengan kencang. Jutaan serpihan batus mengarah kepada anda seperti Motocross, bayangkan saja ketika ini mendarat di lengan anda,” tegas Aleix Espargaro dengan nada kecewa.

Dengan trek yang kotor tersebut pun, Aleix Espargaro juga menambahkan keluhannya. “Anda tidak bisa balapan di sirkuit tersebut, karena hanya 1 line yang terpakai. Sementara untuk menyalip, anda harus siap – siap seperti memasuki trek berair,” tambah pembalap berumur 32 tahun dari Spanyol tersebut.

Salah satu yang terkena dampak paling terlihat adalah Pecco Bagnaia, “anda bisa melihat dimana itu (batu) bisa mengenai saya, rasanya seperti proyektil. Ini juga membuat kami semakin sulit untuk mengikuti seseorang, jika anda berlomba untuk posisi ke-15, mungkin anda tidak akan bertahan pada putaran pertama. Semua batu ini terlempar ke atas oleh sepeda motor,” jelas sang runner-up MotoGP 2021 itu.

Juara dunia MotoGP 2021 juga ikut menambahkan pernyataan rival-nya tersebut, “saya sendiri mencoba mengikuti Morbidelli selama beberapa putaran. Sangat sulit, banyak batu kecil berterbangan ke leher dan visor saya. Setelah tiga putaran, leher mulai sakit. Bisa dibayangkan bila kita mengikuti banyak pembalap dengan putaran yang lebih banyak,” terang Quartararo.

Quartararo

Dugaan sementara, penyebab masahal ini terletak pada campuran aspal yang digunakan. Alih – alih menggunakan campuran aspal standard permintaan MotoGP, pihak lokal malah memakai aspal lokal. Nah hal tersebutlah yang membuat tempelan aspal gampang terlepas ke udara.

MM

BACA JUGA

Pasca Tes Mandalika: Pol Espargaro Kaget RC213V 2022 Sangat Kencang, Marc Marquez Masalah Fisik!

Pasca Tes Mandalika: Marini Sebut Kelemahan Ducati GP22 Ada di Mesin, Dimananya?