
Maniakmotor – Juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo masih jarang tunjukkan batang hidung di bagian depan perlombaan. Entah tes Sepang atau tes Mandalika kemarin, hasil terbaiknya adalah posisi ke-2 di hari ke-3 tes Mandalika.
Namun, dibalik performanya yang terlihat penuh tanda tanya, Fabio Quartararo ternyata punya kesuksesan. Performa race simulation alias simulasi balapan-nya justru jadi yang terbaik di antara seluruh pembalap lainnya, pada hari Minggu hari ke-3 tes Mandalika tersebut.
Dari 61 putaran yang ditempuh, 5 putaran yang dicetaknya berada di dalam 1 menit 31.0-31.5 detik. Sementara itu 10 Putaran ada di dalam 1 menit 31.5-32.0 detik. Saingannya hanya Marc Marquez, yang terbilang juga tertinggal jauh, dimana Marc hanya bisa cetak 1 putaran di bawah 1 menit 31.5 detik, dan 3 putaran di bawah 1 menit 32.0 detik.

Agak membuat curiga, pasalnya Yamaha M1 adalah motor dengan perkembangan teknologi yang paling sedikit. “Tapi justru karena itu saya dengan cepat bisa mengenal karakteristik motor dengan sangat baik. Tidak ada perubahan besar yang begitu mengalangi, dan saya langsung bisa membawa motor ke kecepatan idealnya,” tukas Quartararo berkomentar tentang teknologi Yamaha M1 terbaru itu.
Begitupun pada simulasi race yang dilakukan Quartararo pada hari minggu. “Itupun memakai ban soft bekas yang berumur. Ban terasa nyaman dan mencengkram aspal dengan baik. Bahkan pada siang hari, saya masih bisa melakukan 1 menit 31.6 detik dengan ban berumur 10 putaran, bisa dibilang laju kami di sirkuit ini baik,” lanjut sang juara dunia dengan senang.
Sayangnya hanya ‘segitu’ yang menurut Quartararo jadi potensi penuh dari Yamaha M1- tahun 2022-nya. “Kami tiba di limit motor, dan itu bisa saya rasakan pada seluruh aspek motor. Catatan waktu cukup baik, namun saya mengharapkan sedikit lebih baik lagi,” tambah Quartararo.
Maksud dari limit yang dirasakan ini, artinya Quartararo udah gila – gilaan bawa motor pabrikan Iwata-nya itu. “Saat anda ingin lebih kencang dari ini, ban depan mulai bergeser kemana – mana, ban belakang spin, dan sikut sudah menempel kemana – mana (sangat miring),” jelas pembalap Perancis itu dengan sedikit kecewa.
Tentu sisi positifnya mereka tahu dimana letak kecepatan dari Yamaha M1 itu. Tapi untuk membawa “gila-gilaan” pastinya butuh tenaga. “Setiap saya keluar harus benar – benar gaspol, tapi yang jelas kami butuh peningkatan. Dan mari kita lihat akankah itu ada di Qatar,” tutupnya melihat Qatar dengan penuh harapan
Raider
BACA JUGA
Pasca Tes Mandalika: Pakai Aspal Non-Standard MotoGP? Batu – Batu Jadi Peluru!
Hasil Tes Mandalika Sabtu, Final: Wow, Adik Rossi, Marini Tercepat! Disusul Marc Marquez dan Vinales