
ManiakMotor – Siapa sih yang nggak kenal Eko Chodox alias Eko Sulistyo, pedrag papan atas nasional. Chodox telah melakukan pengetesan pada rantai Regina alias Regina Chain.
Diperkuat Leon Chandra, teknisi papan atas balap motor Indonesia. Leon yang selama lebih dikenal di road race, sejenak meneliti penerapan rantai pada dua balapan tersebut. Tentu saja menggunakan rantai Regina yang si Leon jadi penasehat teknisnya.

“Secara teknis penyetelan rantai road race dan drag bike sangat berbeda. Di road race harus lebih kendur agar punya kelenturan seiring suspensi. Di drag bike justru harus tegang agar tidak ada toleransi tenaga pada roda girboks. Kan lurus saja,” terang Leon yang kalau di road race terkenal dengan Racetech tersebut.
Omongan Leon ini ada di Instagram @reginachainindonesia. Katanya di sana, sebenarnya rantai Regina untuk balap jauh lebih ringan sekitar 50 gram. Menurutnya, teknologi Regina sulit diragukan lantaran sudah dipakai sekelas MotoGP, Moto2 atau Moto3.
“Makanya ukuran 415 di Indonesia digunakan di motor 250 cc untuk balap. Tapi dalam cerita sekarang ini untuk drag bike. Regina selain ringan 50 gram dari rantai biasanya, juga lentur. Untuk menyetel di drag bike rantainya harus kencang. Kalau rantai biasa akan seret. Tapi kalau Regina tetap berputar lancar, karena memang lentur,” terang Leon.

Seperti Chodox juga yang kasih jempol saat pertama kali menggunakan rantai bertekologi tinggi tersebut. “Sengaja saya tes di Suzuki FU200. Saya tidak pakai Ninja FFA atau Ninja 150 yang 2T. Karena, rantai 415 tidak akan terbukti kalau digunakan di mesin 2T, tenaga bawahnya terlalu lembut. Beda dengan FU200 yang 4T torsinya besar bangat, kualitas rantai akan teruji,” papar Chodox dari lokaasi tes di depan rokonya di Semang, Jawa Tengah.
Tuh dua pakar yang bilang lho. Kalau mau lebih lanjut distributornya di Indonesia di bawah GMA Product Series yang berlokasi di Kebun Jeruk III, Jakarta. Coba silakan langsung ke IG @reginachainindonesia. MM