Sempat Diprotes Pada Tahun 2017! Tikungan ke-11 Sachsenring Sembuh dari Penyakit ‘Tikungan Berbahaya’

Maniakmotor – Selama bertahun-tahun, tikungan 11 sudah diprotes berbagai pembalap MotoGP. Pasalnya tikungan tersebut dianggap berbahaya dengan desain chamber dan permintaan kecepatan yang menurut berbagai pembalap terlalu kencang.

Tapi nggak berhenti di sana bro, bukan hanya desain tikungan yang menurun dan meminta kecepatan sangat kencang, namun juga layout sirkuit secara keseluruhan.

Kan habis tikungan 3, pembalap nikung terus ke arah kiri. Dari sana, otomatis hanya ban bagian kiri yang menerima gesekan dan menjadi panas.

Sementara, ban bagian kanan nganggur minta dielur aspal. Nah, pas ketemu tikungan ke-11, yang merupakan tikungan kanan, ban bagian kanan otomatis akan ngambek.

Ngambeknya bukan minta putus, tapi cukup lebih parah. Yakni, bisa membanting pembalap pada kecepatan di atas 200 kilometer perjam.

Kan tikungan tersebut berdesain chamber bro (melengkung), otomatis pembalap mau membetot gas selebar-lebarnya. Hal ini yang membuat ban kerap kehilangan tarksi ketika sampai di tikungan ke-11.

Musim dengan korban terbanyak adalah pada tahun 2017, ketika lebih dari 5 pembalap kelas MotoGP jatuh di tikungan tersebut. Mulai dari Alvaro Bautista, Scott Redding, Cal Crutchlow, Jorge Lorenzo, hingga Johann Zarco.

Bahkan Johann Zarco saja sampai menandai tikungan tersebut sebagai salah satu yang paling berbahaya karena insiden pada tahun 2017 silam.

“Saya selalu memberi perhatian pada titik rumit ini, di sana motor terlalu dipaksakan untuk kencang di saat ban sedang dingin pada sisi sebelah kanan,” kata Zarco ketika diwawancarai usai sesi latihan bebas pada tahn 2017.

“Apakah orang harus jatuhparah terlebih dahulu sampai kita benar-benar meyakini bahwa tikungan ini memang berbahaya,” ujar Cal Cruthclow menimpali perkataan dari Zarco.

Usai protes besar-besaran di sana, beruntungnya Michelin sebagai pabrikan tunggal penyuplai ban di MotoGP terus mengembangkan teknologinya.

Dengan pengembangan Michelin terbaru, kompon di sebelah kanan bisa dibuat jauh lebih lembut dari biasanya.

Atau sebut saja, kompon paling lembut yang dimiliki ban Michelin di kelas MotoGP. Sementara pada bagian ban sebelah kiri, para tim dan pembalap cenderung akan menggunakan kompon yang paling keras.

“Di area ini sulit bagi Anda untuk menilai apakah Anda berada di area lunak atau keras saat harus menikung. Michelin kini telah meningkatkan transisi ini secara signifikan. Campuran yang berbeda, keras dan lunak, sekarang lebih baik diterapkan pada satu ban,” ucap Binder yang ditanyakan.

Well, beruntung saja sudah jauh lebih sedikit yang mengalami kecelakaan di tikungan tersebut.

Good Job Michelin!

Raider

BACA JUGA

Livio Suppo Akui Motivasi Pembalap dan Timnya Menurun Usai Tahu Suzuki akan Hengkang! Butuh Motivasi Bos

KTM Mau di Depan Lagi? Dani Pedrosa Ungkapkan Kuncinya