
ManiakMotor – Bukan Jakarta dan sekitarnya dan seluruh Indonesia deh kalo tidak ketemu banjir atau semacam genangan di musim hujan. Pemotor sih kadang belok haluan, tak banyak pula yang menerjangnya akibat kepepet dan buru-buru. Kalau berhasil berarti motornya tokcer, pengendaranya piawai. Jika motor mati di tengah genangan, hamsyong dah.
Pada saat mati, jelas air tersedot ke mesin. Dia boleh lewat karbu yang sekarang sudah injeksi akibat langkah isap dan lewat lubang buang dari efek tubulensi. Itu yang bikin mati motor di tengah banjir. Saat mesin mati pun dia terendam, apalgi ketinggian bajir sudah melewati batas mesin.
Memang setelah berhasil menarik motor ketepian, bisa sih dia kembali hidup. Tapi sampai di rumah jangan lupa olinya diperiksa. Bila oli tercampur air, ia akan bilang sendiri akibat tidak senyawanya kedua cairan itu. Warnanya jadi putih coklat seperti berbusa. “Pastilah berpengaruh pada daya lumas. Sebaiknya diganti untuk menghidar mesin jebol,” jelas Dwi mekanik Griya Motor kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Pengecakan oli berwarna putih tak bisa hanya lewat tungkai stik pendeteksi oli yang jadi penutup bak oli. Hasil yang memuaskan tetap buka baut pembuangan olinya. Tentu saja sediakan wadah penampungnya karena oli akan mengucur deras bak badai. Lebay…
Disitulah terlihat apakah oli berubah warna atau tidak. Jika oli tersebut masih berwarna kekuning-kuningan, berarti aman. Jika warna oli tersebut hitam, maka itu disebabkan karna umur oli, sekalian ganti deh. Namun kalau putih berarti yang dijelaskan tadi dan oli minta yang baru, jangan lupa menguras bak olinya. AM
BACA JUGA
Tips Motor; Quick Shifter Murah, Pakai Switch Lampu Rem, Silakan Coba..!
Tips Motor; Quick Shifter Murah, Pakai Switch Lampu Rem, Silakan Coba..!