Valentino Rossi vs Marc Marquez, Legenda vs Alien!

Honda MotoGP rider Marc Marquez of Spain (R) leads Yamaha MotoGP rider Valentino Rossi of Italy (L) during the MotoGP race at the TT Assen Grand Prix at Assen, Netherlands June 27, 2015. REUTERS/Ronald Fleurbaaij

Maniakmotor – Francesco Bagnaia sebagai seorang juara dunia MotoGP, tentu dapat mengetahui bagaimana kekompetitifan juara-juara dunia lain, termasuk pendahulunya.

Dalam menengok contoh-contoh juara dunia hebat, Francesco Bagnaia tak bisa melepaskan dirinya tanpa mengambil contoh dari juara dunia 9 kali Valentino Rossi, dan juara dunia 8 kali Marc Marquez.

Kalau bicara Valentino Rossi, Bagnaia jelas menganggapnya sebagai seorang legenda yang bisa menakukkan segala macam zaman dengan motor dan teknologi yang berbeda.  “Dalam olahraga ini ada berbagai jenis juara hebat. Sebagai contoh, Valentino Rossi telah berhasil menghadapi banyak perubahan selama karirnya, selalu menjadi pemenang,” katanya.

“Saya menganggapnya (Valentino Rossi) sebagai pemimpin. Saya sangat bangga ketika memikirkan kembali bahwa saya adalah temannya, saya menggunakan pengalamannya untuk berkembang dan gaya mengemudinya selalu tampak menarik bagi saya,” kata Bagnaia.

Berbicara mengenai Marc Marquez, Francesco Bagnaia melihat ada potensi yang tentu berbeda jika dibandingkan dengan Valentino Rossi.

Ibaratkan alien tahan banting, Francesco Bagnaia salut dengan kebolehan Marc Marquez yang rela mengambil resiko lebih.

“Marc adalah pembalap yang bersedia mengambil risiko di setiap kesempatan untuk memenangkan balapan. Dia tidak keberatan jatuh untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, dia adalah binatang balap,” katanya.

“Momen Kejuaraan Dunia saat ini penuh dengan talenta, banyak di antaranya adalah orang Italia. Ada Bastianini, Morbidelli, Bezzecchi, Marini, dan fase ini mengingatkan saya pada fase dimana ada Capirossi, Biaggi, Melandri dan juga Valentino Rossi,” ujarnya dikutip dari Tuttomotoriweb.

Sementara tentang persaingan panasnya dengan Enea Batianini, Francesco Bagnaia mengaku tak ada bad blood alias persaingan tidak sehat.

Tentu saja menurutnya, semua pembalap ingin menang. Tapi menurutnya, persaingan berlebihan dengan rekan satu tim tidak akan membawakan keuntungan yang baik untuk Ducati.

Berbicara tentang Ducati, tentu saja triad penentu keputusan hingga team order, yang terdiri atas Gigi Dall’Igna, Paolo Ciabatti, dan Davide Tardozzi.

Jelas gelar juara dunia saat ini masih dipegang Ducati, gelar yang mereka dapatkan usai 15 tahun tidak mendapatkannya.

Raider

BACA JUGA